Pada saat mulai keluar dari pohon hingga beberapa jam
lateks masih berupa
cairan, tetapi setelah kira-kira 8 jam lateks mulai mengental dan
selanjutnya membentuk gumpalan
karet. Penggumpalan dapat dibagi 2 yaitu :
- Penggumpalan spontan
- Penggumpalan buatan
Penggumpalan spontan biasanya disebabkan oleh pengaruh
enzim dan bakteri,
aromanya sangat berbeda dari yang segar dan pada hari berikutnya akan
tercium bau yang
busuk. Sedangkan penggumpalan buatan biasanya dilakukan dengan penambahan asam.
Prakoagulasi terjadi
karena kemantapan bagian
koloidal yang terkandung dalam lateks berkurang. Bagian-bagian koloidal
ini kemudian menggumpal menjadi satu dan
membentuk komponen yang berukuran lebih besar. Komponen koloidal yang
lebih ini akan membeku. Inilah yang menyebabkan
terjadinya prakoagulasi. Getah karet
atau lateks sebenarnya merupakan suspensi koloidal dari
air dan bahan-bahan kimia yang
terkandung didalamnya.
Bagian-bagian yang terkandung
tersebut tidak larut
sempurna, melainkan
terpencar secara homogen atau merata di dalam air. Partikel-partikel
koloidal ini sedemikian kecil dan halusnya sehingga dapat menembus
saringan. Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata, biasa disebut serum. Bahan-bahan bukan karet yang larut dalam air, seperti protein, garam-garam mineral, enzim dan lain-lain termasuk ke dalam serum. Komponen kedua adalah bagian yang didispersikan atau dipancarkan. Komponen kedua ini terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Sebenarnya sistem koloidal bisa dipertahankan agak lama sampai satu hari lebih, sebab bagian-bagian karet yang dikelilingi oleh lapisan tipis sejenis protein mempunyai kestabilan sendiri. Stabilisatornya adalah lapisan protein yang mengelilingi tersebut. Berkurangnya kestabilan sistem koloida ini menyebabkan terjadinya prakoagulasi.
terpencar secara homogen atau merata di dalam air. Partikel-partikel
koloidal ini sedemikian kecil dan halusnya sehingga dapat menembus
saringan. Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata, biasa disebut serum. Bahan-bahan bukan karet yang larut dalam air, seperti protein, garam-garam mineral, enzim dan lain-lain termasuk ke dalam serum. Komponen kedua adalah bagian yang didispersikan atau dipancarkan. Komponen kedua ini terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Sebenarnya sistem koloidal bisa dipertahankan agak lama sampai satu hari lebih, sebab bagian-bagian karet yang dikelilingi oleh lapisan tipis sejenis protein mempunyai kestabilan sendiri. Stabilisatornya adalah lapisan protein yang mengelilingi tersebut. Berkurangnya kestabilan sistem koloida ini menyebabkan terjadinya prakoagulasi.
Pragulasi adalah kondisi lateks yang tidak stabil sebelum sampai di pabrik
pengolahan karet yang ditandai dengan lateks membubur sampai menggumpal
menyebabkan penurunan mutu karet yang akan dihasilkan.
Faktor-faktor yang menyebabkan
prakoagulasi lateks :
1.
Pengenceran oleh air hujan
Menyebabkan
penurunan tekanan osmosis pada serum sehingga tekanan osmosis
dalam b-serum lebih besar mengakibatkan pecahnya membram partikel lutoida.
2.
Kotoran
Kotoran banyak
mengandung ion logam elektrolit seperti Ca, Mg, Fe yang
menyebabkan
penurunan elektropotensial dan pembentukkan garam-garam di
dalam lateks
serta menjadi aktivasi/katalis proses ionisasi lateks
3.
Fisik-Mekanis
Guncangan selama pengangkutan dan terik panas matahari langsung
menyebabkan
denaturasi
protein dalam serum lateks.
4.
Intensitas Sadap
Intensitas sadap
tinggi menyebabkan penurunan kadar karet kering. Banyaknya
serum yang mengandung karbohidrat dan protein
meningkatkan aktifitas bakteri di
dalam
lateks.
5.
Infeksi jasad renik
Kandungan karbohidrat dan protein di dalam lateks menjadikan media
pertumbuhan dan perkembangan biak yang baik bagi bakteri.
6.
Aktifitas Enzim
Enzim di dalam
lateks seperti fosfolipase, protease bersifat enzimatik yang dapat
menguraikan
protein pelindung sistem koloida lateks.
Kerja enzim dapat menjadi
lebih cepat
dengan adanya ion-ion logam yang tercampur di dalam lateks.
7.
Keadaan tanaman
Tanaman yang
masih muda atau tua menghasilkan lateks yang tidak stabil.
Tanaman muda
menghasilkan lateks dengan KKK rendah dan tanaman tua
menghasilkan
lateks dengan KKK tinggi.
Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat, jika anda mencari Springbed / Kasur merk american yang nyaman dari lateks alami di Malang silahkan cek di sini:
BalasHapusSpringbed American
Springbed American vs Central
Springbed American Imperial
Springbed American King
Springbed American Pillo
Springbed American Pillow
Springbed American vs Bigland
WA : 081249676477
Springbed Malang
Ruko Karangploso Kavling 3 C, Malang
springbedmalang.com