Lateks adalah sistem koloid yang kompleks terdiri dari partikel karet sebagai fase disperse dan bahan bukan karet sebagai medium dispersi yang terdispersi dalam cairan yang disebut serum.  Lateks terdiri atas partikel karet dan bahan bukan karet (non-rubber) yang terdispersi di dalam air . Lateks juga merupakan suatu larutan koloid dengan partikel karet dan bukan karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang mengandung berbagai macam zat . Di dalam lateks mengandung 25-40% bahan karet mentah (crude rubber) dan 60-75% serum yang terdiri dari air dan zat yang terlarut. Bahan karet mentah mengandung 90-95% karet murni, 2-3% protein, 1-2% asam lemak, 0.2% gula, 0.5% jenis garam dari Na, K, Mg, Cn, Cu,Mn dan Fe. Partikel karet tersuspensi atau tersebar secara merata dalam serum lateks dengan ukuran 0.04-3.00 mikron dengan bentuk partikel bulat sampai lonjong .
Komponen Lateks

Lateks merupakan emulsi kompleks yang  mengandung proteinalkaloidpatigula, (poli)terpenaminyaktaninresin, dan gum. Pada banyak tumbuhan lateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning, jingga, atau merah. Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata yang disebut serum. Bahan-bahan bukan karet yang terlarut dalam air, seperti protein, garam-garam mineral, enzim dan lainnya termasuk ke dalam serum. Komponen kedua adalah bagian yang didispersikan, terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Bahan bukan karet yang jumlahnya relatif kecil ternyata mempunyai peran penting dalam mengendalikan kestabilan sifat lateks dan karetnya. Lateks merupakan suspensi koloidal dari air dan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Bagian-bagian yang terkandung tersebut tidak larut sempurna, melainkan terpencar secara homogen atau merata di dalam air . Partikel karet di dalam lateks terletak tidak saling berdekatan, melainkan saling menjauh karena masing-masing partikel memiliki muatan listrik. Gaya tolak menolak muatan listrik ini menimbulkan gerak brown. Di dalam lateks, isoprene diselimuti oleh lapisan protein sehingga partikel karet bermuatan listrik
Kadar Karet Kering (KKK) adalah kandungan padatan karet per satuan berat (%). KKK lateks atau bekuan sangat penting untuk diketahui karena selain dapat digunakan sebagai pedoman penentuan harga juga merupakan standar dalam pemberian bahan kimia untuk pengolahan RSS, TPC dan lateks pekat. Kadar karet kering pada lateks tergantung dari beberapa faktor antara lain jenis klon, umur pohon, waktu penyadapan, musim, suhu udara serta letak tinggi dari permukaan laut. Pengolahan lateks segar didahului dengan penetapan kadar karet kering. Kadar karet kering adalah jumlah karet yang terdapat dalam lateks.  Kadar karet kering diperlukan untuk menentukan jumlah bahan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan dan taksasi produksi karet olahan. 
Pengetahuan akan kadar karet kering juga digunakan dalam pengenceran lateks.  Pengenceran ini bertujuan untuk mendapatkan keseragaman hasil, memudahkan pencampuran bahan, dan memudahkan proses penggilingan lateks beku.  Penentuan kadar karet kering lateks cara kebun merupakan cara yang praktis dan umum digunakan di perkebunan berpengalaman, dengan faktor koreksi dari rata-rata data sebelumnya kebun bersangkutan.  Untuk tingkat ketelitian penentuan kadar karet kering dapat dilakukan dengan metode laboratorium.