I.                           PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pembuatan larutan stok sangat penting untuk kita memulai melakukan pengkulturan suatu jenis tanaman. Sebagaimana telah diketahui secara umum bahwa pembuatan larutan stok merupakan awal bagi semu kegiatan kultur jaringan. Dengan pembuatan larutan stok akan mempermudahkan pekerjaan kultur jaringan terutama pembuatan media, dan keuntungan lainnya adalah: akuades, selanjutnya semuanya disimpan ditempat penyimpanan alat, Mengatasi kesulitan menimbang dalam jumlah yang sangat kecil, Mengurangi kerusakan bahan kimia akibat terlalu sering ditutup dan dibuka.
Pembuatan media dikelompokan berdasarkan jenis bahan kimia yang digunakan, sehingga jika bahan kimia tersebut dicampur tidak terjadi interaksi dan menghasilkan senyawa baru. Biasanya peoka dilakukan berdasarkan stok hara makro, stok Fe, Vitamin dan stokhormon, terutama jika larutan stok tidak disimpan terlalu lama. Stok hara baik mikro maupun makro dapat disimpan dalam waktu yang relative lama yaitu 4-8 minggu, sedangkan stok hormone hanya baik disimpan untuk waktu 2-4 minggu. Setelah diperoleh larutan stok seperti yang diinginkan, selanjutnya pembuatan media dilakukan dengan mengencerkan larutan stok sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
1.2  Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum ini antara lain :
1. Dengan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam zat-zat yang dapat dibuat larutan stok, yaitu stok A sampai F.
2.   Mahasiswa mampu membuat larutan stok dalam kepekatan tertentu dengan tepat sesuai yang dibutuhkan.
3.   Mahasiswa juga dapat mengetahui pentingnya larutan stok dalam membuat media kultur.

II.                        TEORI
Senyawa sumber unsur hara makro diperlukan dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu dibuat dalam stok larutan tunggal, selain itu jenis anion senyawa sumber unsur hara makro tidak sama. hal tersebut akan memungkinkan percepatan pengendapan larutan bila dibuat larutan stok tunggal. Hara makro tersebut meliputi, Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Sulfur (S), Magnesium (Mg), dan Besi (Fe).
Unsur hara mikro sangat sedikit diperlukan dalam pembuatan media.Biasanya larutan hara mikro dibuat dengan kepekatan 200kali konsentrasi akhir media dan bahan yang diperlukan masih cukup kecil jumlahnya.Oleh karena itu larutan stok unsur hara mikro dapat dibuat sebagai stok campuran.Besarnya konsentrasi senyawa mikro yang digunakan sangat kecil yaitu berukuran mikromolar, antara lain: besi (Fe), mangan (Mn), boron (Bo), tembaga (Cu), seng (Zn), Iodine (I), molybdenum (Mo), cobalt (Co).
Vitamin bukan merupakan perlakuan artinya semua media menggunakkan konsentrasi vitamin yang sama, maka larutan stok vitamin dapat dibuat stok campuran Larutan stok zat pengatur tumbuh Zat pengatur tumbuh umumnya hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Proses penimbangan zat pengatur tumbuh untuk larutan stok sulit digeneralisasikan, karena biasanya zat pengatur tumbuh merupakan perlakuan dalam media kultur jaringan (Bonner dan Devirian, 1939).

III.                    METODE PELAKSANAAN
3.1    Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada tanggal 23 Desember 2011 di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Lampung.
3.2    Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain gelas ukur, gelas piala, pengaduk, labu ukur, magnetic hot stirrer, dan timbangan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain aquadest, senyawa hara makro, mikro, vitamin, dan ZPT.
Senyawa
Konsentrasi dalam media (mg/l)
Konsentrasi dalam larutan stok (mg/l)
Vol larutan
Hara Makro A
NH2NO4
KNO3
MgSO47H2O
KH2PO4

1.650
1.900
370
170
10 kali
16.500
19.000
3.700
1.700
100 ml/l
Makro B (Stok Ca)
CaCl22H2O

440
100 kali
44.000
10 ml/l
Hara Mikro A
MnSO4H2O
ZnSO4&H2O
H3BO3

16,9
8,6
6,2
100 kali
1.690
860
620
10 ml/l
Hara Mikro B
Kl
Na2MoO47H2O
CuSO45H2O
CoCl26H2O

0,830
0,250
0,025
0,025
1000 kali
830
250
25
25
1 ml/l
Hara Mikro B
FeSO4&H2O
Na2EDTA

17,8
 (dipanaskan) 37,3
100 kali
2.780
3.730
10 ml/l
Vitamin
Tiamin-HCl
Piridoksin-HCl
Asam Nikotinat
Glisin

0,1
0,5
0,5
2,0
100 kali
10
50
50
200
10 ml/l

Mio-Inositol

100
50 kali
5.000
20 ml/l
ZPT
BA
NAA
IAA
Sesuai Kebutuhan

100 mg/l
100 mg/l
100 mg/l
Sesuai kebutuhan

3.3    Prosedur Kerja
A.    Pembuatan Larutan Stok
1.      Pembuatan Larutan Stok Makro
Timbang setiap komponen larutan makro, lalu larutkan masing-masing komponen dengan aquades, kemudian campurkan semua komponen yang telah dilarutkan dalam gelas piala, dan tambahkan aquades hingga menjadi 1000 ml.
2.      Pembuatan larutan stok mikro
Timbang setiap komponen larutan mikro, lalu larutkan masing-masing komponen dengan aquades, kemudian campurkan semua komponen yang telah dilarutkan dalam gelas piala, dan tambahkan aquades hingga menjadi 1000 ml.
3.      Pembuatan larutan stok vitamin
Timbang setiap komponen larutan vitamin, lalu larutkan masing-masing komponen dengan aquades, kemudian campurkan semua komponen yang telah dilarutkan dalam gelas piala, dan tambahkan aquades hingga menjadi 1000 ml.
4.      Pembuatan larutan stok mio-inositol
Timbang mio-inositol lalu larutkan dengan aquades, kemudian tambahkan aquades hingga menjadi 1000 ml.

B.     Pembuatan Media MS
1.         Siapkan semua larutan stok
2.       Masukkan larutan stok (Makro A 100 ml, Makro B (Ca) 10 ml, Mikro A 10 ml, Mikro B 1 ml, Mikro (Fe) C 10 ml, Vitamin 10 ml, Mio-Inositol 20 ml) kedalam labu ukur,  kemudian tambahkan gula pasir sebanyak 20 gr.
3.    Setelah semua bahan dicampurkan, setelah itu tambahkan aquades hingga larutan mencapai 1000 ml, kemudian ukur pH ((5,6 - 5,8).
4.         Jika pH kurang dari 5,6, tamabahkan  KOH 1 N. jika pH lebih dari 5,8 ditambahkan HCl 1 N.
5.    Tambahkan agar-agar bening ( 7 – 8 gr) kedalam larutan, kemudian aduk hingga rata Dan di masak.
6.    Setelah larutan mendidih, tuangkan kedalam botol kultur. Tutup botol kultur dengan menggunakan plastic dan karet.
7.   Sterilisasi media menggunakan autoclave dengan suhu 1210 dan tekanan 1,5 atm selama 15 menit.
C.    Pembuatan Media Kultur dengan Menggunakan Gandasil D
1.      Siapkan Gandasil D (N, Mn, Br, Fe, K2O, MgSO4, mikrotinil acid anide, Aneurine lakti flavine) sebanyak 2 gr, mio-inositol 20 gr, agar-agar dan gula 20 gram.
2.       Larutkan semua bahan tersebut didalam labu ukur, kemudian tambahkan aquades hingga larutan menjadi 1000 ml.
3.    Setelah semua bahan dicampurkan, setelah itu tambahkan aquades hingga larutan mencapai 1000 ml, kemudian ukur pH ((5,6 - 5,8).
4.         Jika pH kurang dari 5,6, tamabahkan  KOH 1 N. jika pH lebih dari 5,8 ditambahkan HCl 1 N.
5.    Tambahkan agar-agar bening ( 7 – 8 gr) kedalam larutan, kemudian aduk hingga rata Dan di masak.
6.    Setelah larutan mendidih, tuangkan kedalam botol kultur. Tutup botol kultur dengan menggunakan plastic dan karet.
7.    Sterilisasi media menggunakan autoclave dengan suhu 1210 dan tekanan 1,5 atm selama 15 menit.

D.    Pembuatan Media Kultur dengan Menggunakan Growmore
1.         Siapkan Growmore N (P2O5, K2O, Cu, Ca, Mg, Boron, Fe, Mn, Zn, dan Mo) sebanyak 2 gr, mio-inositol 20 gram, Vitamin 10 gr, agar-agar dan gula 20 gram.
2.       Larutkan semua bahan tersebut didalam labu ukur, kemudian tambahkan aquades hingga larutan menjadi 1000 ml.
3.    Setelah semua bahan dicampurkan, setelah itu tambahkan aquades hingga larutan mencapai 1000 ml, kemudian ukur pH ((5,6 - 5,8).
4.         Jika pH kurang dari 5,6, tamabahkan  KOH 1 N. jika pH lebih dari 5,8 ditambahkan HCl 1 N.
5.      Tambahkan agar-agar bening ( 7 – 8 gr) kedalam larutan, kemudian aduk hingga rata Dan di masak.
6.    Setelah larutan mendidih, tuangkan kedalam botol kultur. Tutup botol kultur dengan menggunakan plastic dan karet.
7.    Sterilisasi media menggunakan autoclave dengan suhu 1210 dan tekanan 1,5 atm selama 15 menit.

IV.                    HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan khususnya dalam mempersiapkan media kultur selalu dibuat stok media pada kosentrasi yang dipekatkan. Pada praktikum pembuatan larutan stok selain untuk mempermudah pembuatan media juga diharapkan mahasiswa dapat membuat larutan stok dan menentukan berapa banyak larutan yang dibutuhkan dari larutan stok untuk membuat media khususnya media MS (Mushige and Skoog). Kebutuhan senyawa dalam membuat media MS berbeda-beda, sehingga jumlah setiap senyawa yang digunakan untuk membuat larutan stok juga berbeda.
V.                        KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dan tinjauan pustaka yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa :
1.Pembuatan larutam stok ditujukan untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan media kultur.
2.Banyaknya larutan stok yang harus diambil dalam pembuatan media dapat dihitung dengan menggunakan rumus: V1 . M1 = V2 . M2
3.Larutan stok dibuat dengan kepekatan tertentu sehingga dapat digunakan untuk membuat media dalam jumblah yang banyak, kepekatan larutan stok sama dengan berapa banyak larutan stok tersebut untuk membuat media, misalnya kepekatan larutan stok 10 kali maka larutan stok tersebut dapat digunakan untuk membuat 10 media khususnya media MS.

5.2    Saran
Praktikum sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.  Sejauh ini belum ditemukan kendala-dalam prosedur praktikum, hanya saja waktu yang diperlukan lebih banyak bila di bandingkan dengan jadwal yang telah ditentukan.

Sumber : http://www.ebiologi.com/2015/11/bioteknologi-pertanian-dalam-bidang-pertanian.html